Martin Seligman dan Walter Mischel
Martin Seligman dan Walter Mischel
Martin Seligman seorang tokoh yang terkenal dengan
nama father of positive psychology, ia mampu mengubah cara pandang dan cara berpikir para psikolog dengan
mengubah psikologi negatif menjadi psikologi positif. Dalam psikologi positif mengkaji
tentang kekuatan dan kebajikan yang bisa membuat seseorang menjadi berhasil
dalam hidup atau meraih tujuan hidupnya, sehingga ia menjadi bahagia. Seligman menegaskan
bahwa kebahagiaan merupakan konsep yang subyektif karena setiap individu
memiliki tolak ukur dan memiliki faktor penilaian yang berbeda-beda.
Faktor-faktor itu, antara lain, uang, status pernikahan, kehidupan sosial,
usia, kesehatan, emosi negatif, pendidikan, iklim, ras, dan jenis kelamin,
serta agama atau tingkat religiusitas. Selain itu, terdapat aspek kebahagiaan
otentik menurutnya yaitu:
1. Kepuasan akan masa lalu2. Kebahagiaan pada masa sekarang3. Optimisme akan masa depan
Selanjutnya Julian B. Rotter dan Walter Mischel
menekankan peran aktivitas kognitif dan belajar dengan cara mengamati tingkah
laku manusia, serta melihat manusia sebagai orang yang berpengaruh terhadap
lingkungannya sama seperti lingkungan berpengaruh terhadap dirinya. Rotter dan
Walter Mischel dalam (Jess Feist ,2007) berasumsi bahwa faktor kognitif
membentuk bagaimana manusia akan bereaksi terhadap dorongan dari lingkungannya.
Dalam teori kognitif berpandangan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus
yang berada di luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri.
Teori ini menekankan pada aspek pikiran yang dapat
membentuk pola perilaku manusia. Pikiran manusia erat kaitannya dengan kecerdasan
yang dimilikinya. Semakin cerdas seseorang maka semakin baik pula pola pemikirannya
dalam menentukan perilaku mana yang akan dipilihnya sebagai sesuatu yang baik
dan beretika. Dimana manusia dapat mulai mengubah pola perilaku yang dimilikinya
dengan nilai-nilai yang positif, sehingga
ia dapat meraih tujuan dalam hidupnya dengan lebih baik.
Dalam kajian
tentang psikologi positif Seligman membagi 3 cara untuk bahagia, yaitu :
1. Have a pleasant life (life of enjoyment), berusahalah mencari kenikmatan sebanyak mungkin yang membuat hidup menyenangkan akan tetapi dengan batasan yang diyakini. Semakin banyak kenikmatan yang dicari atau didapatkan kemungkinan besar sangat sulit untuk terpuaskan.
2. Have a good life (life of engagement) yaitu mulailah terlibat dalam sebuah hubungan ataupun kegiatan dimana individu mampu merasakan berada diluar realitas sehari-hari dengan fokus terhadap apa yang di jalani saat ini akan membuat waktu terasa berlalu begitu saja tentunya dengan sangat paham apa dan bagaimana yang harus dikerjakan atau di jalaninya.
3. Have a meaningful life (life of contribution) yaitu mulai belajar untuk berkontribusi dengan orang lain ataupun sifat ingin kebermanfaatan untuk orang lain dengan tergabung dalam sebuah organisasi atau suatu tradisi agar hidup lebih terasa bermakna. Karena hakikatnya ketika hidup terasa bermakna akan menjadi sumber kebahagiaan bagi individu itu sendiri.
Dengan demikian, psikologi positif berhubungan dengan penggalian emosi positif, seperti bahagia, kebaikan, humor, cinta, optimis, baik hati, dan sebagainya. Sebisa mungkin kita lebih mengeluarkan emosi positif kita dibandingkan emosi negatif kita sehingga hasil yang didapt pun akan positif.
Daftar Pustaka :
Feist, J. & Gregory J. Feist. (2008). Theories of
Personality. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusdina Ika, 2017. Konsep Authentic Happiness pada
Remaja dalam Perspektif Teori Myers. Jurnal Kependidiakan Dasar Islam Berbasis Sains. Vol. 2. No. 1.
Samadi Sunedi, 2018. Psikologi Positif. Yogyakarta
: Titah Surga.
Comments
Post a Comment